Agama dan Ruang Lingkupnya



Dalam Al-Qur’an, agama disebut millah, misalnya millatu Ibrahim yang artinya agama (yang dibawa) Ibrahim. (Al-Nahl : 123). Selain itu dalam Al-Qur’an agama disebut juga din Atau al-din. Misalnya: lakum dinukum waliya din yang artinya bagimu din (agama)mu, dan bagiku din (agama)ku. (Al-Kafirun : 6). Selain berarti agama, kata din juga berarti: pembalasan di hari kiamat, adat kebiasaan, undang-undang, peraturan, dan ketaatan.


Agama adalah suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan ke arah keselamatan hidup.

Sebagai suatu sistem nilai, agama meliputi tiga persoalan pokok, yaitu:
1. Tata keyakinan atau credo, yaitu bagian dari agama yang paling mendasar berupa keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural, Dzat Yang Maha Mutlak di luar kehidupan manusia
2. Tata peribadatan atau ritus, yaitu tingkah laku dan perbuatan-perbuatan manusia dalam berhubungan dengan dzat yang diyakini sebagai konsekuensi dari keyakinan akan keberadaan Dzat Yang Maha Mutlak.
3. Tata aturan, kaidah-kaidah atau norma-norma yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, atau manusia dengan alam lainnya sesuai dengan keyakinan dan peribadatan tersebut.

Agama mengandung empat macam unsur (Hafidy, 1982) :
1. Merupakan jalan hidup atau way of life. Suatu jalan muamalah yang kongkret. Ia memiliki aturan-aturan tertentu sebagai pedoman bagi amal kehidupan penganut-penganutnya.
2. Mengajarkan kepercayaan (keimanan) adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan itu mustahil tidak ada, dan mustahil jumlahnya berbilang.
3. Mempunyai kitab suci yang merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabinya dari Tuhan Yang Maha Esa itu, dengan melalui bisikan Roh Suci (Malaikat Jibril).
4. Dipimpin oleh seorang Nabi. Kalau Nabi itu masih hidup, beliau tidak tersembunyi di lingkungan orang-orang awam yang bodoh, tetapi menyebarkan ajarannya dengan terbuka, dan sanggup berdiskusi di tengah orang-orang pandai. Dan kalau Nabi itu sudah wafat, maka ada bukti-bukti yang terang bahwa beliau pernah hidup, mengatakan ini dan itu guna petunjuk bagi umatnya.

Dilihat dari sifat dan sumbernya, agama dapat diklasifikasikan kepada
tiga kategori, yaitu:
1) Agama wahyu dan bukan wahyu,
2) agama misionari dan bukan misionari,
3) agama ras geografis dan agama universal.

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi wahyu, kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sedangkan agama bukan wahyu tidak memandang penyerahan kepada Tuhan dan menaati aturan-aturanNya sebagai suatu hal yang esensial.

Perbedaankedua jenis agama ini dikemukakan Al-Masdoosi dalam Living Religious of
the World sebagai berikut:
1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama
bukan wahyu tidak demikian.
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu
tidak.
3. Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab
suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak
penting.
4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu.
5.  Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras
semitik.
6. Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama bukan wahyu bukan agama misionari.
7.  Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu
kabur dan elastis.
8.  Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spiritual maupun     material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitikberatkan kepada aspek spiritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada Confusianisme.

0 komentar:

Posting Komentar

featured-content

About


Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/12/widget-clock-islami-allahuakbar.html#ixzz2qSiGQjX7
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Followers

Become a Fan

http://www.free-counter-plus.com

Translate