dakwatuna.com - Kembali menulis tentang sebuah
keyakinan bahwa kemenangan Islam itu adalah sebuah kepastian,
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dan yang dikabarkan
Rasulullah SAW.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka
tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur: 55)
Islam yang memiliki sebuah sejarah besar masa-masa kegemilangannya.
Di mana Islam menjadi pusat peradaban dunia, semua sendi kehidupan
berlandaskan pada Islam. Kekuasaan yang pernah dikuasai oleh Islam
hampir 2/3 dunia. Masa kejayaan Islam yang berhasil oleh Rasulullah
tegakkan di awal kejayaan Islam, kemudian dilanjutkan oleh masa-masa
khulafaur rasyidin dan masa kekhilafahan. Perkembangan Islam semakin
cepat dan meluas. Hampir tidak ada suatu pelosok bumi pun yang tidak
pernah mendengar tentang Islam.
Sejarah kejayaan tersebut selalu akan dikenang oleh semua manusia
hari ini, bahkan orang-orang di luar Islam pun menyaksikan atas hal
tersebut. Menjadikan semangat bagi seluruh umat muslim untuk
mengembalikan kejayaan Islam di tangan kaum muslimin kembali. Sejarah
tersebut bukanlah sebagai euforia belaka, akan tetapi ialah semangat
yang akan menggelorakan semangat pada setiap generasi muslim yang lahir
hari ini dan kemudian hari.
Hari ini memang kaum muslimin tidaklah begitu kuat sehingga ketika
kita berbicara kejayaan Islam di masa depan akan dianggap oleh orang
lain adalah sebuah khayalan belaka. Akan tetapi ada pula yang khawatir
akan kejayaan Islam yang benar-benar akan terjadi. Yakni mereka yang
sama-sama mempercayai akan kebenaran hadits nabi SAW tentang kembalinya
kekuasaan muka bumi ini di tangan Islam. Tak mengapa orang menganggap
kita berkhayal, ini adalah aqidah kita yang bersumber pada janji Allah
dan Khabar Rasulullah SAW. Masa Keterpurukan Islam saat ini adalah masa
yang memang sudah pernah dikabarkan oleh Rasulullah, dan setelah kita
melalui masa-masa ini maka akan tibalah masa kembalinya kekuasaan itu
kepada pangkuan Islam.
“Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Masa kenabian
itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian
Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian
(Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian
Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya
atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia
menghendaki untuk mengangkatnya.
Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan),
adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia
menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad)
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan kekuatan umat muslim hari ini
sehingga ia menjadi pendukung optimisme umat muslim akan kejayaan Islam
di masa depan. Kekuatan tersebut yakni:
1. Kekuatan manhaj (al-Quran dan As-sunnah)
Inilah sumber kekuatan seorang muslim. Kekuatan yang memberikan
semangat, optimisme dan keberanian seorang muslim. Kekuatan yang tak
tampak secara jumlah, akan tetapi dia lah sumber yang menggelorakan
semangat setiap pribadi muslim. Memberikan jiwa optimis bahwa Islam
kelak akan berjaya kembali. Sumber kekuatan yang membuat berani 300
pasukan Badr melawan 1000 kaum kafir, yang secara jumlah seharusnya
kalah dan menciutkan semangat. Akan tetapi kekuatan janji Al-Qur’an lah
yang membuat pasukan muslim menjadi berani pada waktu itu.
Al-Qur’an yang terjaga keasliannya sampai hari ini akan menjadi
kekuatan bagi muslim yang beriman untuk meyakini bahwa Allah telah
berjanji akan memberikan kekuasaan itu kepada orang-orang muslim yang
beriman lagi bertaqwa. Sehingga ketika Al-Qur’an dan As-Sunnah selalu
menjadi pegangan bagi setiap muslim maka terlahirlah sebuah kekuatan
yang besar, baik secara cara berpikir, cara pandang ataupun
pergerakannya.
2. Kekuatan jumlah Umat Muslim
Seorang muslim itu sendirilah yang merupakan kekuatan bagi Islam
dalam menuju kejayaannya. Dialah yang akan menjadi penggerak menuju
kejayaan Islam. Dialah kekuatan yang akan membawa panji kemenangan Islam
di masa depan. Dialah kekuatan yang akan mengalahkan kekuatan-kekuatan
zhalim yang ada di muka bumi ini dan menggantikannya dengan sistem Islam
yang menyejahterakan. Jumlah muslim di dunia yang relatif besar menjadi
kekuatan tersendiri ketika semuanya paham betul akan usaha
mengembalikan kejayaan Islam kembali.
3. Kekuatan Sumber Daya Alam negeri-negeri muslim.
Kebanyakan negeri-negeri muslim (yang penduduknya mayoritas muslim)
memiliki sumber daya alam yang luar biasa kayanya. Dengan kekayaan alam
yang dimiliki negeri-negeri muslim maka akan membuat kita tidak
tergantung lagi dengan kekuatan di luar Islam. Kekayaan alam yang harus
menjadikan kita penguasa atas yang lainnya, bukan malah kita yang
dipimpin oleh orang di luar dari kita.
Kondisinya sekarang, memang kekayaan yang dimiliki negeri-negeri
muslim tidak dikelola atau dikuasai oleh umat muslim itu sendiri. Karena
kelicikannya orang di luar Islam dan lemahnya sumber daya manusia umat
muslim lah sehingga kekayaan-kekayaan di negeri muslim bisa dikelola
oleh orang di luar Islam. Bahkan umat muslim hanya bisa menyaksikan
mereka menikmati kekayaan negeri umat muslim.
Meskipun begitu, tetap saja ia akan menjadi kekuatan umat muslim di
kemudian hari. Ketika kepemimpinan negeri-negeri muslim berhasil diambil
alih oleh seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
sehingga ia tidak mengingkari amanahnya sebagai pemimpin negeri muslim.
Tidak seperti saat ini, meskipun pemimpinnya beragama Islam akan tetapi
karena hawa nafsunya ia tertundukkan oleh barat, dan akhirnya sumber
daya Alam yang kaya hasilnya lebih banyak mengalir ke negeri-negeri
non-muslim.
Kekuatan-kekuatan tersebutlah yang dimiliki oleh umat muslim saat
ini. Kekuatan yang jika dioptimalkan oleh setiap muslim pasti akan
menghantarkan Islam kepada kejayaannya. Maka tugas bagi seorang aktivis
Islam adalah bagaimana supaya setiap muslim itu tersadarkan dengan
kekuatan kita sebenarnya sehingga semua muslim di dunia ini tergerakkan
untuk mewujudkan kejayaan Islam di masa depan.
Manhaj Al-Qur’an dan As-sunnah yang merupakan sumber kekuatan hari
ini mungkin tidak terinternalisasi ke dalam jiwa setiap muslim. Maka
bagi muslim yang telah tersadarkan akan hal tersebut yang mengetahui
akan pentingnya manhaj, berkewajiban untuk menyadarkan umat untuk
kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bergerak ke sendi-sendi
masyarakat guna menginternalisasikan manhaj Islam tersebut supaya lahir
pribadi-pribadi yang optimis, semangat dan berani dalam menyongsong
kejayaan Islam di masa depan.
Kuantitas muslim yang hari ini bisa dibilang jauh dari Islamnya
sendiri, dikarenakan pengaruh-pengaruh eksternal yang menjauhkan umat
muslim dari Islamnya, dari Al-Quran dan As-Sunnahnya. Umat muslim yang
sekarang lebih banyak terpengaruh oleh banyaknya isme-isme, terpengaruh
budaya-budaya barat, pemikiran-pemikiran barat membuat umat Islam
menjadi jauh dari Islam bahkan antipati terhadap Islam. Ini adalah
kondisi yang sangat kritis jika dibiarkan terus menerus. Maka menjadi
kewajiban bagi seorang aktivis Islam (yang telah paham akan pentingnya
gerakan Islam) meningkatkan kualitas umat muslim, sehingga baiklah
pemahamannya, pemikirannya dan pergerakkannya. Bergerak dengan melakukan
pembinaan-pembinaan umat muslim. Ketika itu dilakukan secara kontinyu
dan konsisten maka kelak akan mendapatkan bahwa setiap muslim memiliki
kepribadian yang baik dan siap turut andil dalam menyongsong kebangkitan
Islam.
Perpecahan di tubuh umat muslim hari ini pun banyak terjadi.
Terbentuklah firqah-firqah gerakan Islam yang setiap gerakan mengklaim
bahwa gerakannya lah yang paling benar. Terpecah-belahnya umat Islam
hari ini menjadi ancaman bagi umat dalam mewujudkan kejayaan Islam di
masa depan. Banyaknya gerakan-gerakan Islam seharusnya bisa menjadi
kekuatan yang bisa saling mendukung ketika semua kelompok tersebut mau
bersatu padu dalam satu gerak, bukan malah saling sikut satu sama lain
dikarenakan klaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar. Maka, perlu
ada kelompok yang bisa menengahi perbedaan-perbedaan tersebut yang
mengakibatkan terjadinya firqah-firqah gerakan. Sebuah kelompok yang
bisa menyatukan semua kekuatan muslim ini meskipun mereka
berkelompok-kelompok yang beda pandangan. Karena pada dasarnya setiap
kelompok memiliki tujuan yang sama yakni menuju kejayaan Islam
sebagaimana janji Allah dan Rasul-Nya, hanya saja cara untuk
mewujudkannya saja yang berbeda-beda.
Butuh seseorang yang mampu menjadi pionir pemersatu semua kelompok
Islam yang ada, sehingga dia bisa dijadikan kekuatan. Semuanya bergerak
untuk melakukan pembinaan masyarakat agar kembali kepada Al-Qur’an dan
As-sunnah. Supaya dengan jumlah umat muslim yang banyak menjadi
berkualitas. Sehingga dengan kekuatan itu semua, umat muslim mampu
mewujudkan kejayaan Islam. Allahu Akbar….!!!
0 komentar:
Posting Komentar