Daulahislam.com : Inilah Abdurrahman Ad-Dakhil, yang mendirikan dinasti Umayyah di Andalusia. Julukannya Rajawali dari Quraiys.
Kisah perjuangan Abdurrahman mendirikan
dinasti ini terbilang luar biasa. Abdurrahman yang saat itu berusia 19
tahun harus kabur dari istana saat keluarganya dari Dinasti Umayyah
dihancurkan oleh Dinasti Abbasiyah. Pemuda yang mempunyai nama lengkap
Abdurrahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul Malik sempat lari dari
Irak, mengarungi gurun Syria menuju Palestina. Kemudian menyeberangi
gurun Sinai ke Mesir, lalu melewati beberapa wilayah Afrika menuju
Andalusia (Spanyol) yang telah ditaklukkan oleh nenek moyangnya dari
Dinasti Umayyah.
Saat di perjalanan, Abdurrahman diikuti
oleh 400 budak yang setia pada Bani Umayyah. Ada yang mengatakan, ketika
dia mendarat pada 755 M, pasukan tentara Syam menghadiahkan seorang
budak perempuan yang sangat cantik. Namun, Abdurrahman mengembalikan
perempuan itu kepada mereka.
Abdurrahman dikenal sebagai orang yang
cerdas dan berani. Ia memilih menaklukan Spanyol daripada harus merebut
kembali kekuasaan khalifah dari tangan Abbasiyah. Dengan pasukan yang
dihimpunnya selama perjalanan, ia kemudian memilih menyerang Cordoba.
Dia berhasil menaklukkan kota itu dan kemudian menjadikannya sebagai ibu
kota kerajaan.
Sayangnya, sejumlah orang dari bangsa
Yamaniyun (Arab Selatan) tidak menghendaki Abdurrahman menjadi pimpinan
mereka. Bersama sejumlah orang barbar, mereka pun melakukan
pemberontakan.
Ancaman terhadap Abdurrahman pun tidak
hanya dari kalangan sendiri, Khalifah Al Manshur yang mendirikan Dinasti
Abbasiyah pun tak luput mengancam Abdurrahman. Beberapa kali Khalifah
Al-Manshur mengirimkan bala tentaranya yang terdiri dari para budak
belian yang setia kepada Daulah Abbasiyah untuk mengembalikan Andalusia
ke tangan mereka. Lagi-lagi, Abdurrahman mampu memadamkan berbagai
pergolakan tersebut, serta memukul mundur tentara Al-Manshur.
Ancaman terhadap Abdurrahman tidak hanya
dari Dinasti Abbasiyah. Kaisar Romawi yang bertahta di Prancis,
Charlemagne juga beberapa kali menyerang Cordoba. Namun berkat kesigapan
dan keterampilan Abdurrahman dalam memimpin, pasukan Romawi bisa
dipukul balik.
Abdurrahman pun kemudian membangun
angkatan bersenjata yang teratur yang jumlahnya tidak kurang dari empat
puluh ribu personel. Dia sadar bahwa Andalusia sangat mungkin diserang
dari tiga arah di lautan. Oleh sebab itu, dia kemudian membangun armada
perang laut yang tergolong sebagai armada yang pertama kali di
Andalusia. Armada ini menjadi armada perang laut terkuat di Barat dan
Laut Tengah.
Abdurrahman pun tak hanya cakap dalam
memimpin pasukannya. Di bawah kekuasaanya, Andalusia mencapai
pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi, dan perkembangan peradaban yang
sangat pesat. Suatu kemajuan yang belum pernah dicapai oleh Andalusia
hingga saat ini. Cordoba bersaing dengan Konstantinopel dan Baghdad dari
segi kemegahan, kemewahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan seni.
Cordoba kemudian dikenal di barat sebagai sebagai Permata Dunia.
Tiga tahun sebelum meninggal dunia,
Abdurrahman merenovasi dan memperluas bangunan Masjid Cordoba. Atapnya
disangga oleh tiang-tiang besar yang berjumlah 1293 tiang. Bangunan ini
laksana Ka’bah kaum Muslimin di dunia Islam bagian barat. Hingga kini
masjid itu masih berdiri megah. Ia termasuk tempat yang paling banyak
dikunjungi oleh para wisatawan setelah Istana Al-Hamra, sebagai
peninggalan sejarah yang menarik.
Selain itu, Abdurrahman juga dikenal
sebagai seorang penyair dan orator ulung. Meskipun sejarah menyebutkan
bahwa dia adalah pemuda terusir, namun dengan ketegaran dan kemauan
kerasnya ia berhasil mendirikan Daulah Umayyah II yang mampu bertahan
hingga 1031 M.
Setelah memerintah selama 32 tahun,
Abdurrahman Ad-Dakhil meninggal pada 172 H dalam usia 61 tahun.
Abdurrahman layak disebut Rajawali Quraiys, dari seorang pelarian
politik menjadi penguasa Andalusia. (ROL/dp/dais)
Sumber: daulahislam.com
0 komentar:
Posting Komentar