BANGUI (Daulahislam.com) : Setidaknya
10 orang telah terbunuh dalam bentrokan segar di (CAR) ibukota Republik
Afrika Tengah yang dilanda kekerasan, Bangui, sumber-sumber setempat
mengatakan.
Saksi mata mengatakan Rabu(22/01/14)
bahwa serangan Teroris Kristen semalam dekat barak militer bagi para
pejuang mantan Seleka (kelompok muslim) merenggut sedikitnya 10 nyawa di
pusat kota tersebut.
Saksi yang meminta untuk tidak
disebutkan namanya mengatakan mereka melihat jenazah enam muslim dan
empat mayat Teroris Kristen dekat gedung penjara.
“Empat mantan Seleka (muslim) dari
penjara dibantai oleh anti – Balaka (Teroris Kristen),” kata seorang
diplomat Barat setelah bentrokan.
Kekerasan mematikan terakhir itu terjadi
hanya dua hari setelah Catherine Samba-Panza terpilih sebagai presiden
sementara negara itu untuk memimpin negeri ini keluar dari kekacauan dan
membuka jalan bagi pemilu akhir tahun ini.
Samba-Panza menjadi presiden
selatah Michel Djotodia, yang mengundurkan diri pada tanggal 10 Januari,
di bawah tekanan kuat atas kegagalan pemerintah untuk membendung
kekerasan mematikan pada bulan Desember lalu, yang menewaskan lebih dari
1.000 orang tewas dan hampir satu juta pengungsi.
CAR (Central African Republic’s) berputar
ke dalam kekacauan setelah milisi Kristen melancarkan serangan
terkoordinasi pada sebagian besar Muslim Seleka kelompok, yang
menggulingkan mantan Presiden Francois Bozize, dan membawa Michel
Djotodia berkuasa pada Maret 2013.
Prancis menginvasi bekas koloni pada 5
Desember 2013, setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui sebuah resolusi
yang memberikan Uni Afrika dan Perancis lampu hijau untuk mengirim
pasukan ke negara itu.
Prancis telah mengerahkan 1.600 tentara
ke negara itu, tetapi kekuatan intervensi yang didukung PBB, yang
mencakup sekitar 4.000 pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, sedang
berjuang untuk memulihkan keamanan di Republik Afrika.
Saksi di negara Afrika diperangi
melaporkan pekan lalu bahwa umat Islam sedang ‘dibantai seperti domba’
oleh milisi Kristen, dan penyebaran baru-baru ini pasukan militer
Perancis di negara itu belum memberikan mereka keamanan. (dp/dais)
Sumber : daulahislam.com
0 komentar:
Posting Komentar